PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Enzim adalah biomolekul yang berfungsi sebagai
katalis atau katalisator (senyaa yang mempercepat proses reaksi tanpa ikut
habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Hampir semua nzim merupakan protein.
Hampir semua proses biologis sel memerlukan enzim. Dengan adanya enzim maka
proses reaksi kimia dapat berlangsung lebih cepat. Enzim akan mengkatalis
substrat (molekul awal reaksi) menjadi produk (molekul-molekul yang berbeda).
Ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang
enzim disebut enzimologi. Dalam dunia pendidikan tinggi, enzimologi tidak
dipelajari tersendiri sebagai satu jurusan. Enzimologi terutama dipelajari
dalam kedokteran, ilmu pangan, teknologi pengolahan pangan, dan cabang-cabang
ilmu pertanian
Berdasarkan lokasi kerjanya, enzim
diklasifikasikan menjadi 2 kelas besar yaitu enzim yang bekerja diluar sel dan
enzim yang bkerja di dalam sel. Enzim yang bekerja di luar sel disekresikan
oleh sel ke lingkungan. Pada umumnya, terdapat enzim pencernaan.
Nutrisi merupakan bahan kimia yang dibutuhkan
oleh sel untuk menunjang kehidupannya dan berkembang
biak. Untuk memungkinkann sampainya nutrisi ke dalam sel, nutrisi harus
terlebih dahulu larut dalam sejenis fluida yang mengelilingi sel.
Beberapa nutrisi dapat melewati membran sel dengan mengikuti gradien
konsentrasi yaitu dari konsentrasi tinggi iluar sel menuju konsentrasi rendah
di dalam sel. Beberapa nutrisi ditransportasikan dengan menggunakan enzim
pembawa, beberapa ditransprtasikan dengan menggunakan energi dan ada pula yang
tanpa menggunakan energi.
Perubahan lingkungan dapat berpengaruh tidak
hanya pada aktivitas enzim secara individu, tetapi juga jumlah dan tipe
enzim yang dihasilkan sel. Faktor lingkungan yang dapat
mempengaruhi enzim diantaranya adalah temperature, oksigen, keasaman atau
kebasaan (pH) dan kehadiran atau ketidakhadiran logam dan garam-garam.
Organ tubuh yang sehat
umumnya mempunyai 5 jenis enzim. Contohnya, ludahyang sehat mengandung 5 jenis
enzim, sehingga dapat mencegah sariawan dan dapat mencerna makanan dengan baik.
Pancreas yang sehat mempunyai 5 jenis enzim, sehingga dapat mencegah penyakit
hepatitis. Demikian pula, bila setiap organ mempunyai enzim yang cukup, organ
tubuh akan sehat dan terhindar dari penyakit kronis termasuk kanker.
Dari
pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa pembuatan makalah ini bertujuan untuk
mengetahui apa saja defisiensi enzim dan gejala fisiologinya serta solusi yang
dapat dilakukan bila kekurangan enzim.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian enzim?
2. Apa
saja enzim yang berperan dalam sistem pencernaan?
3. Bagaimana
bila terjadi kekurangan(defisiensi) enzim?
4. Apa
saja gejala fisiologi defisiensi enzim?
5. Apa
saja solusi yang dapat dilakukan bila kekurangan enzim?
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Enzim
Bagi sebagian orang
istilah enzim tidaklah terdengar asing. Enzim merupakan istilah yang ada dalam
bidang kimia maupun biologi. Enzim dapat ditemukan dalam tubuh setiap makhluk
hidup. Tanpa adanya enzim, maka proses kehidupan bisa terhambat atau bahkan
terhenti. Semua makhluk hidup perlu enzim dalam proses pencernaan makanan.
Makanan yang kita makan harus di ubah menjadi partikel-partikel berukuran
sangat kecil (mikron) agar dapat diserap oleh usus dan dapat disebarkan ke
seluruh tubuh oleh darah. Enzim sangat diperlukan agar prises pemecahan dan
peyerapan makanan yang kita konsumsi dapat berjalan dengan baik. Vitamin,
mineral dan hormon tidak dapat berfungsi dan proses penyerapan makanan pun
tidak dapat terjadi tanpa adanya enzim. Oleh karena itu, enzim sangat
bertanggung terhadap kesehatan dan
proses metabolisme di dalam tubuh kita.
Enzim
adalah biomolekul yang berfungsi sebagai katalis atau katalisator (senyawa yang
mempercepat proses reaksi tanap aikut habis bereaksi) dalam sutau reaksi kimia.
Hampir semua enzim merupakan protein. Dengan adanya enzim, maka proses reaksi
kimia dapat berlangsung lebih cepat. Enzim akan mengkatalis substrat (molekul
atau reaksi) menjadi produk (molekul-molekul yang berbeda).
Ilmu
yang mempelajari segala sesuatu tentang enzim disebut enzimologi. Dalam dunia
pensisikan, enzimologi tidak dipelajari tersendiri sebagai satu jurusan.
Enzimologi terutama dipelajari dalam kedokteran, ilmu pangan, teknologi
pengolahan pangan dan cabang-cabang ilmu pertanian.
B. Macam Enzim Pencernaan
Pencernaan makanan
secara kimiawi terjadi dengan bantuan zat kimia tertentu. Enzim pencernaan
merupakan zat kimia yang berfungsi memecahkan molekul bahan makanan yang
komplek dan besar menjadi molekul yang lebih sederhana dan kecil. Molekul yang
sederhana ini memungkinkan darah dan cairan getah bening (limfe) mengangkut
seluruh sel yang membutuhkan.
Secara umum enzim
memiliki sifat: bekerja pada substrat tertentu, memerlukan suhu tertentu dan
keasaman (pH) tertentu pula. Suatu enzim tidak dapat bekerja pada subtrat lain.
Molekul enzim juga akan rusak oleh suhu yang terlalu rendah atau terlalu
tinggi. Demikian pula enzim yang bekerja pada keadaan asam tidak akan bekerja
pada suasana basa dan sebaliknya. Ada beberapa macam enzim pencernaan. Beberapa
macam enzim pencernaan tersebut antara lain adalah sebagai berikut :
1. Enzim Ptialin
Terdapat
di dalam air ludah, dihasilkan oleh kelenjar ludah.
Fungsi enzim ptialin untuk mengubah amilum (zat
tepung) menjadi glukosa.
2. Enzim Amilase
Dihasilkan
oleh kelenjar ludah (parotis) di mulut dan kelenjar pankreas. Kerja enzim
amilase yaitu: amilum sering dikenal dengan sebutan zat tepung atau pati.Enzim
amilase memecah molekul amilum ini menjadi sakarida dengan molekul yang lebih
sederhana yaitu maltosa.
3. Enzim Maltase
Terdapat
di usus dua belas jari Berfungsi memecah molekul maltosa menjadi
molekul glukosa
4. Enzim Pepsin
Dihasilkan
oleh kelenjar lambung berupa pepsinogen. Pepsinogen bereaksi dengan asam lambung menjadi pepsin.
Cara kerja enzim pepsin yaitu enzim pepsin memecah
molekul protein yang kompleks menjadi molekul yang sederhana yaitu pepton.
Molekul pepton perlu dipecah lagi agar dapat diangkut oleh darah.
5. Enzim Tripsin
Dihasilkan
oleh kelenjar pankreas dan dialirkan ke dalam usus dua belas jari (duodenum).
Cara kerja: asam aminoo memiliki molekul yang lebih
sederhaba jika dibanding molekul pepton. Molekul asam amino inilah yang
diangkut darah dan dibawa ke seluruh sel yang membutuhkan. Selanjutnya sel akan
merakit kembali asam amino-asam amino membentuk protein untuk berbagai
kebutuhan sel.
6. Enzim Renin
Dihasilkan
oleh kelenjar di dinding lambung. Untuk mengendapkan kasein dari air susu .
Kasein merupakan protein susu sering disbut keju.Setelah kasein dapat diendapkan dari air susu maka zat
dalam air susu dapat di cerna.
7. Enzim Lipase
Dihasilkan
oleh dinding lambung. Dikeluarkan bersama dengan pepsin dan renin.
Berfungsi dalam proses katabolisme, yaitu memecah
lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
8. Enzim Sukrase
Berperan
dalam mengubah atau menguraikan sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
Dikeluarkan melalui getah usus halus manusia.
9. Enzim Peptidase
Dikeluarkan
bersama getah usus halus (intestinum). Menguraikan ikatan peptida menjadi asam amino
(protein).
10. Enzim Ribonuklease
Berperan
dalam proses replikasi DNA. Enzim ribonuklease dapat menghidrolisis RNA. Dapat memisahkan ikatan
fosfat yang saling menghubungkan nukleotida.
11. Asam
Khlorida (HCl)
Asam klorida
(HCl) sering dikenal dengan sebutan asam lambung, dihasilkan oleh kelenjar di
dalam dinding lambung. Asam klorida berfungsi untuk membunuh mikroorganisme
tertentu yang masuk bersama-sama makanan. Produksi asam klorida yang tidak
stabil dan cenderung berlebih, dapat menyebabkan radang lambung yang sering
disebut penyakit “maag”.
12. Cairan
Empedu
Cairan empedu
dihasilkan oleh hati dan ditampung dalam kantung empedi. Empedu mengandung zat
warna bilirubin dan biliverdin yang menyebabkan kotoran sisa pencernaan
berwarna kekuningan. Empedu berasal dari rombakan sel darah merah (eritrosit)
yang tua atau telah rusak dan tidak digunakan untuk membentuk sel darah merah
yang baru. Fungsi empedu yaitu memecah molekul lemak menjadi butiran-butian
menjadi halus, sehingga membentuk suatu emulsi. Lemak yang sudah berwujud emulsi
ini selanjutnya akan dicerna menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana lagi.
C. Defisiensi
Enzim
Telah diuraikan
sebelumnya bahwa enzim merupakan suatu zat yang sangat penting dalam tubuh kita. Proses
pencernaan dan penyerapan nutrisi makanan tidak dapat berjalan tanpa adanya
enzim. Oleh karenanya, tanpa adanya enzim maka tubuh akan mengalami gangguan
pencernaan atau maladigesti. Selain itu, tubuh juga akan mengalami gangguan
penyerapan (malabsorpsi). Gejala
seseorang menderita malabsorpsi adalah kembung pada perut, nafsu makan menurun, diare,
perut tidak nyaman, serta suara usus (suara seperti kelaparan) yang meningkat.
Jika hal ini terus berlanjut dan terjadi setiap hari, maka bisa dipastikan
bahwa kandungan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi tidak dapat diserap tubuh
dengan maksimal.
Jika tubuh mengalami
kekurangan enzim yang kronis, maka Anda akan menderita malgizi (kurang gizi).
Kondisi ini akan berakibat pada berkurangnya berat badan dan daya tubuh yang
terus menurun. Seseorang yang menderita malgizi akan merasakan nyeri ulu hati,
rasa tidak nyaman di ulu hati, mual serta muntah, perut terasa kembung, serta
terlalu sering bersendawa. Seseorang yang menderita malgizi menjadi rentan
terkena penyakit, gampang terkena flu atau gampang sakit-sakitan.
Gejala kekurangan enzim
mirip dengan gejala maag. Namun kita bisa membedakan apakah gejala tersebut
adalah gejala kekurangan enzim ataukah gejala maag. Gejala kekurangan enzim
biasanya muncul beberapa saat setelah makan. Gejala-gejala tersebut adalah rasa
mual, sebah, kembung, perasaan penuh setelah makan karena produksi gas
berlebihan di dalam perut. Walaupun Anda telah mengonsumsi obat maag, gejala
ini tidak akan hilang.
Ada cara lain untuk
mengetahui apakah seseorang menderia kekurangan enzim atau tidak. Caranya yaitu
dengan memeriksa feses atau tinja dengan uji klinis. Dengan melakukan uji
klinis, dapat diketahui akah dalam feses tersebut terdapat lemak, protein atau
karbohidrat. Jika iya, itu pertanda bahwa Anda menderita kekurangan enzim atau
menderita malabsorpsi.
Ada berbagai hal yang
bisa menyebaban seseorang
menderita kekurangan enzim, diantaranya yaitu faktor genetika, faktor usia, dan
gaya hidup
yang buruk (misalnya makan terlalu banyak, pola makan terburu-buru dan mengonsumsi makanan
penguras enzim). Untuk mengatasi kekurangan enzim, bia dilakukan dengan
mengonsumsi suplemen enzim atau menjalani diet makanan yang tepat, yaitu
mengonsumsi makanan yang kaya enzim dan mengurangi makanan yang menguras banyak
enzim.
D.
Gejala Fisiologi
Defisiensi Enzim
Gangguan metabolisme
umumnya ditunjukkan dengan berat bada yang tak kunjung meningkat. Pada gangguan
metabolisme yang disebut Methylmalonic Acidemia (MMA).
Tidak semua gangguan
yang terjadi dalam tubuh terlihat dengan mudah. Ada kalanya fakta itu jauh tersembunyi di dalam tubuh,
hingga untuk menelisiknya pun membutuhkan pemeriksaan laboratorium yang cermat
serta peralatan yang canggih seperti yang terjadi pada MMA.
Jadi paling tidak,
waspadai indikator adanya gangguan pada anak. Indikator tersebut antara lain
adalah sebagai berikut :
-
Malas makan dan minum
-
Makanan atau minuman
yang masuk sering dimuntahkan
-
Otot lemah
-
Pertumbuhan dan
perkembangan terganggu
-
Infeksi jamur berulang
-
Muka dismorfik
-
Kadang-kadang terdapat
pembesaran hati
E.
Solusi Defisiensi Enzim
Bila kita sering
mengonsumsi makanan tidak sehat seperti gorengan, makanan yang di panggang,
atau makanan pabrik yang dibuat dengan temperatur tinggi, enzim ditubuh kita
akan terkuras. Hal ini disebabkan organ di tubuh kita tidak mampu menghasilkan
enzim yang diperlukan untuk metabolisme. Ludah yang seharusnya mengandung 5 jenis enzim, ternyata tidak
mempunyai enzim lagi. Demikian pula dengan organ-organ lainnya seperti hati,
lambung, usus, ginjal, pankreas. Semuanya kelelahan dan tidak mampu
menghasilkan enzim lagi.
Dari pemeriksaan jumlah
enzim, umumya orang dewasa sudah kehabisan enzim, sehingga tidak mempunyai
enzim lagi di dalam tubuhnya. Selanjutnya, organ-organ tubuh ini akan mulai
sakit.
Setelah menjalani
terapi makanan sehat 5 elemen selama 2 minggu, organ tubuh dari orang yang
menjalaninya akan mulai memproduksi enzim kembali. Dimulai dengan 5 enzim,
kemudian akan meningkatkan menjadi 10, dan kemudian menjadi 15 enzim. Organ
tubuh yang mulai sehat akan mulai menghasilkan enzim, dimulai dengan 1 enzim,
dan akhirnya meningkat menjadi 5 enzim. Idealnya, masing-masing organ bisa
menghasilkan 5 jenis enzim. Kelenjar ludah bisa menghasilkan 5 jenis enzim,
hati, ginjal, pankreas, lambung,
usus, semuanya seharusnya mampu menghasilkan 5 jenis enzim.
Dari analisis energi dengan menggunakan indeks
enzim terhadap orang-orang sehat dan panjang umur, seperti kakek berusia 87
tahun, nenek berusia 93 tahun, nenek berusia 98 tahun, ternyata mempunyai enzim
sebanyak 25 jenis di dalam tubuhnya.
Hal ini tentu kontras sekali dengan orang berusia 30-an atau 40-an yang tidak
mempunyai enzim di dalam tubuhnya.
Bayi sehat yang masih
minum ASI tanpa makanan tambahan lainnya ternyata mempunyai 100 jenis enzim.
Hal ini tentu di dukung oleh kondisi organ tubuhnya
yang masih sehat dan makanan ASI yang mengandung 100 jenis enzim. Karena itu,
sangat penting bagi para ibu untuk memberi ASI selama mungkin pada bayinya.
Tidak ada makanan lain yang mampu menggantikan ASI. Susu sapi segar hanya mengandung
3 jenis enzim. Susu yogurt
hanya mengandung 4 jenis enzim. Susu kaleng sudah tidak mempunyai enzim lagi.
Dari informasi ini,
kita bisa menarik kesimpulan, bahwa enzim memang memegang peranan penting untuk
kesehatan dan panjang umur. Oleh karena itu Hiromi Shinya menyarankan untuk
hidup sehat yaitu dengan melakukan terapi enzim. Hidup sehat ala Heroni
tersebut adalah sebagai berikut.
1. Makanan yang Baik
a. 85-90
% makanan nabati terdiri atas:
1)
50% biji-bijian
(sereal, roti gandum, kacang tanah, kedelai, kacang merah)
2)
30% sayuran hijau dan
kuning serta umbi-umbian (kentang, wortel, ubi jalar, serta sayuran laut).
3)
5-10% buah-buahan.
b. 10-15%
proten hewani terdiri atas:
1)
Ikan segala jenis
2)
Unggas sedikit saja
3)
Telur
4)
Susu kedelai dan susu
beras
2.
Makanan yang di hindari
atau dibatasi:
a. Produk
susu seperti susu sapi, keju, yougert
b. Daging
sapi dan domba muda
c. Teh
hijau, teh cina, teh hitam inggris, batasi hanya 1-2 cangkir per hari
d. Kopi
e. Makanan
yang manis dan gula
f. Nikotin
g. Alkohol
h. Coklat
i. Lemak
dan minyak
j. Gram
meja biasa (gunakan garam laut yng mengandung mineral)
3.
Cara makan yang sehat
a. Berhentilah
makan dan minum 4-5 jam sebelum tidur
b. Kunyah
setiap suap sebanyak 30-50 kali
c. Jangan
makan pada sela-sela waktu makan kecuali makan buah (sepotog buah boleh di
makan satu jam seelum tidur jika terasa lapar membuat anda tidak bisa tidur
karena buah mudah di cerna)
d. Makanlah
buah dan minum jus 30-60 menit sebelum makan
e. Konsumsilah
makanan yang mentah atau di kukus. Mmanaskan jangan melebihi 48 derajat celcius
karena akan merusak enzim.
4.
Minum yang baik
a. Orang
dewasa sebaiknya minum air 6-10 gelas setiap hari
b. Minum
air 1-3 gelas setelh bangun tidur pada pagi
c. Minum
air 2-3 gelas sektar 1 jam sebelum waktu makan.
Untuk
memperoleh pola makan yang sehat itu paling tidak ada 3 kriteria yang harus
kita penuhi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Jumlah
makanan yang kita konsumsi
Kita harus
menyeimbangkan jumlah kalori yang masuk dengan jumlah energi yang kita
keluarkan. Apabila jumlah kalori yang masuk lebih besar dari enegri yang kita
keluarkan maka kita akan mengalami kelebihan berat badan.
Selain jumlahnya,
komposisi pun harus seimbang seperti karbohidrat sebanyak 60-70%, protenin
sebanyak 10-15%, lemak sebanyak 20-25%, vitamin dan mineral(A,D,E,K,B,C,dan
Ca).
2. Jenis
makan yang kita konsumsi
Jenis makanan yang kita
konsumsi harus mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan nutrien spesifik. Karbohidrat kompleks
bisa kita penuhi dari gandum, beras, terigu, buah dan syuran. Pilih karbohidrat
yang berserat tinggi dan kurangi karbohidrat yang berasal dari gula, sirup dan
makanan yang manis-manis. Konsumsi makanan yang manis paling banyak 3-5 sendok
makan per hari.
Kebuthan tubuh akan
serat sebanyak lebih dari 25 gramm per hari. Untuk memenuhinya dianjurkan untuk
mengonsumsi buah dan sayur.
Konsumsi
protein harus lengkap antara protein nabati dan hewani. Sumber protein nabati
di dapat dari kedelai, tempe dan tahu, sedangkan protein hewani berasal dari
ikan, daging (sapi, ayam, kerbau, kambing). Tubuh manusia juga
membutuhkan lemak, akan tetapi konsumsi lemak yang berlebihan akan menimbulkan
dapak yang negatif, untuk itu di anjurkan untuk tidak berlebihan dalam
mengonsumsi lemak.
Sumber vitamin dan
mineral terdapat pada viyamin A (hati, susu, wortel, dan sayuran), vitamin D
(ikan, susu, dan kuning telur), vitamin E (minyak, kacang-kacangan, dan
kedelai), vitamin K (brokoli, bayam, dan wortel), vitamin B (gandum, ikan,
susu, dan telur), serta kalsium (susu, ikan, dan kedelai).
3. Jadwal
Makan
Jadwal makan harus
teratur, lebih baik makan dalam jumlah yang sedikit tapi sering dan teartur daripada
dalam porsi banyak tapi tidak teratur.
Sedangkan direktorat
gizi masyarakat republik Indonesia mengeluarkan pedoman umum gizi seimbang
sebagai berikut :
a. Makanlah
aneka ragam makanan
b. Makanlah
makanan untuk memenuhi kecukupan energi
c. Makanlah
makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi
d. Batasi
konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kebutuhan energi
e. Gunakan
garam beryodium
f. Makanlah
makanan sumber zat besi
g. Berikan
ASI saja kepada bayi sampai umur 4 bulan
h. Biasakan
makan pagi
i. Minumlah
air bersih, aman yang cukup jumlahnya
j. Lakukan
kegiatan fisik dan olahraga secara teratur
k. Hindari
minum-minuman beralkohol
l. Makanlah
makanan yang aman bagi kesehatan
m. Bacalah
label pada makanan yang dikemas
PENUTUP
A.
Simpulan
1.
Enzim adalah
suatu produk protein baik yang dihasilkan oleh tubuh maupun dari buah-buahan
dan sayuran segar yang sifatnya sangat sensitive terhadap aktivitas tubuh dan
kondisi lingkungannya, seperti suhu, pH, inhibitor, activator, konsentrasi
enzim, dan substrat.
2.
Macam enzim
pencernaan antara lain enzim ptyalin, enzim amylase, enzim maltase, enzim
pepsin, enzim tripsin, enzim rennin, enzim lipase, asam klorida (HCl), cairan
empedu, enzim sukrase, enzim ribonuklease.
3.
Defisiensi enzim
diantaranya gangguan pencernaan atau maladigesti, gangguan penyerapan atau malabsorpsi dan kekurangan atau malgizi.
4.
Gejala fisiologi
defisiensi enzim tidak semua terlihat dengan mudah, ada kalanya fakta itu
jauh tersembunyi
di dalam tubuh sehigga membutuhkan
pemeriksaan laboratorium yang cermat.
5.
Solusi bila
defisiensi (kekurangan) enzim antara lain menjaga makanan yang dikonsumsi, menghindari dan membatasi makanan yang sudah
ditentukan, makan dengan sehat dan teratur dan minum dengan baik.
B. Saran
1. Untuk mengetahui adanya
gangguan enzim, sebaiknya melakukan pemeriksaan
mulai dari wawancara, periksa fisik hingga tes darah dan feses di laboratorium.
2. Untuk mengatasi
defisiensi enzim
bisa dilakukan dengan
cara suplementasi enzim atau menerapkan diet atau pola makan yang tepat seperti
mengurangi konsumsi makanan berlemak seperti daging, coklat atau keju.
3.
Berolahraga
secara teratur sesuai kemampuan dengan tujuan memperlancar peredaran darah, dan
mempercepat penyebaran impuls urat saraf ke bagian tubuh atau sebaliknya,
sehingga tubuh senantiasa bugar. Biasakanlah anak membawa bekal ke sekolah
untuk menghindari kebiasaan jajan yang boros dan tidak sehat.
4.
Menyesuaikan
konsumsi dengan tingkatan umur. Jumlah zat gizi yang diperlukan tubuh
berbeda-beda bergantung pada umur, jenis kegiatan, dan kondisi tubuh (dalam
keadaan sakit atau sehat).
DAFTAR PUSTAKA
Kusuma
Hotimah dan Hariwijaya M.2010.The Secret
of Enzymes For Life.Yogyakarta: Tiara Pustaka.